Kamis, 30 Oktober 2014

HRD Untuk Pemula

Yang harus dipelajari untuk menjadi HRD

Adapun proses administrasi atau manajemen SDM tersebut meliputi planning, recruitment, selection, induction, appraisal, development, compensation, security, and information



Buku-buku yang dibaca : 
tentang pengetahuan manajemen SDM, Hukum perdata, khususnya UU. Ketenagakerjaan, PHI (Perselisihan Hubungan Industrial), buku Panduan Jamsostek, Payroll, buku motivasi dan yg lainnya. 

Selanjutnya presentasikan secara bertahap apa yang telah anda baca sampai benar-benar sukses, dan yakinkan anda menjadi bagian dari HRD yg Profesional.

Bila harus kuliah jelajahi dan cari teori atau konsep, bagaimana membangun perilaku manusia agar menjadi efektif dan kooperatif. Kemudian, anda bisa menambahkan wawasan dari bangku kuliah dengan teori teori ilmu popiler, seperti The Seven Habit of Most Effective People oleh Stephen Covey. Hal ini sudah cukup sebagai dasar untuk menjadi "HRD" professional. 


Ini yang penting, dan untuk kemajuan karir selanjutnya :
secara perlahan, departemen HR harus melakukan transformasi dari sekedar berfungsi mengelola personnel administation kepada peran yang lebih strategik, seperti mengelola proses transformasi organisasi dan juga menjadi strategic partners top management. Peran semacam ini perlu dilakukan sebab dengan itulah, pihak departemen HR akan mampu memberikan value added yang makin besar bagi pengembangan kinerja perusahaan.
Sasaran jangka pendek HR sebaiknya difokuskan pada operational excellence. Disini fokus pekerjaan adalah membereskan beragam tugas dan pelayanan basic yang harus diberikan kepada karyawan, semisal pelayanan pengurusan klaim asuransi, pelayanan database karyawan yang akurat (data absensi, data karyawan, data cuti, data training, dll) dan pelayanan standard SDM lainnya. Basic services ini mesti harus dapat dijalankan dengan ekselen sebelum kita beranjak ke peran jangka menengah yang lebih strategis. Sebab bagaimana mungkin kita akan mampu menjadi partner strategis, kalau database karyawan saja masih acak-acakan, atau kalau job des saja belum tersusun dengan rapi.
Dalam jangka mengengah dan jangka panjang, departemen SDM harus pelan-pelan melakukan proses pengembangan SDM yang lebih strategis. Dalam fase ini, kita bisa mulai bergerak untuk melakukan pengembangan mutu SDM secara sistematis dan juga berproses meningkatkan peran strategis departemen HR dalam men-drive kinerja bisnis.

Disini, terdapat sejumlah program atau inisiatif strategis yang layak disebut. Yang pertama misalnya, adalah merumuskan pola manpower planning yang komprehensif dan berdimensi jangka panjang serta dikaitkan dengan proyeksi kebutuhan masa depan perusahaan. Inisiatif kedua, mulai merumuskan kurikulum dan pola pengembangan dan pelatihan SDM secara berjenjang dan sistematis (termasuk didalamnya adalah penyediaan program mentoring, performance coaching ataupun special work assingments). Serangkaian program pengembangan ini kemudian juga diukur efektivitasnya secara reguler, serta ditindaklanjuti dengan beragam proses monitoring. Inisiatif ketiga misalnya adalah membangun sistem manajemen kinerja, yang memadukan eveluasi pada aspek kompetensi dan juga aspek pencapaian key performance indicators (KPI). Idealnya, sistem manajemen kinerja ini juga bisa memadukan antara sasaran kinerja perusahaan dengan sasaran kinerja karyawan pada semua level.


Nah.. disinilah kita diuji apakah kita mampu dan dapat menghadapi orang-orang yang hanya mengandalkan otot jika Anda terjun bekerja pada posisi Human Resources Developmet (HRD). Pertanyaanya. Apakah Anda sudah siap ?

Pengetahuan dasar yang harus dimiliki :
Untuk menjadi seorang Human Resources Development (HRD), tentunya harus dapat membantu manajemen dalam  menjembatani apabila ada terdapat konflik atau permasalahan-permasalahan yang timbul baik dilingkungan internal perusahaan maupun yang bersifat eksternal perusahaan, karena di dalam fungsi HRD ada namanya fungsi internal Relation dan Government Relation.
Jika fungsi internal dan eksternal relation dijalankan dengan baik, pasti keharmonisan antara manajemen dengan karyawan, manajemen dengan pemerintahan, manajemen dengan masyarakat akan langgeng maka terciptalah hubungan keharmonisan yang baik.
Tetapi, apakah fungsi internal relation dan government relation itu sudah cukup. TIDAK ! sekali lagi karena modal dasar seorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai HRD, harus mengerti dan memahami pengetahuan ilmu tentang Hukum seperti : Peraturan Pemerintah Daerah, Keputusan Menteri terkait (Ketenagakerjaan), Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) No. 02 Tahun 2004 dan Undang-Undang Serikat Pekerja (Serikat buruh)  No. 21 Tahun 2000 .
Modal dasar inilah yang harus di pahami betul-betul oleh seorang HRD, maka dengan mengetahui dan memahami tentang sistem peraturan yang ada di Indonesia ini, maka akan mempermudah dan membantu seorang HRD untuk membuat kebijakan-kebijakan perusahaan agar tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.

Setelah anda mempelajari dan pada saatnya nanti menjadi praktisi HRD, maka tugas anda  selanjutnya adalah mempelajari salah satu Department yang berkaitan erat dengan HRD, yaitu department GA (General Affair Department).

Salam dan Sukses.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar