Yang harus dipelajari untuk menjadi HRD
Adapun proses administrasi atau manajemen
SDM tersebut meliputi planning, recruitment, selection, induction, appraisal,
development, compensation, security, and information
Buku-buku yang
dibaca :
tentang pengetahuan
manajemen SDM, Hukum perdata, khususnya UU. Ketenagakerjaan, PHI (Perselisihan
Hubungan Industrial), buku Panduan Jamsostek, Payroll, buku motivasi dan yg lainnya.
Selanjutnya presentasikan secara bertahap apa yang
telah anda baca sampai benar-benar sukses, dan yakinkan anda menjadi bagian
dari HRD yg Profesional.
Bila harus kuliah jelajahi dan cari
teori atau konsep, bagaimana membangun perilaku manusia agar menjadi efektif
dan kooperatif. Kemudian, anda bisa menambahkan wawasan dari bangku kuliah
dengan teori teori ilmu popiler, seperti The Seven Habit of Most Effective
People oleh Stephen Covey. Hal ini sudah cukup sebagai dasar untuk menjadi
"HRD" professional.
Ini yang penting, dan untuk
kemajuan karir selanjutnya :
secara perlahan, departemen HR harus
melakukan transformasi dari sekedar berfungsi mengelola personnel administation
kepada peran yang lebih strategik, seperti mengelola proses transformasi
organisasi dan juga menjadi strategic partners top management. Peran
semacam ini perlu dilakukan sebab dengan itulah, pihak departemen HR akan mampu
memberikan value added yang makin besar bagi pengembangan kinerja perusahaan.
Sasaran jangka pendek HR sebaiknya
difokuskan pada operational excellence. Disini fokus pekerjaan adalah membereskan
beragam tugas dan pelayanan basic yang harus diberikan kepada karyawan, semisal
pelayanan pengurusan klaim asuransi, pelayanan database karyawan yang akurat
(data absensi, data karyawan, data cuti, data training, dll) dan pelayanan
standard SDM lainnya. Basic services ini mesti harus dapat dijalankan
dengan ekselen sebelum kita beranjak ke peran jangka menengah yang lebih
strategis. Sebab bagaimana mungkin kita akan mampu menjadi partner strategis,
kalau database karyawan saja masih acak-acakan, atau kalau job des saja belum
tersusun dengan rapi.
Dalam jangka mengengah dan jangka panjang, departemen
SDM harus pelan-pelan melakukan proses pengembangan SDM yang lebih strategis.
Dalam fase ini, kita bisa mulai bergerak untuk melakukan pengembangan mutu
SDM secara sistematis dan juga berproses meningkatkan peran strategis departemen
HR dalam men-drive kinerja bisnis.
Disini, terdapat sejumlah program atau
inisiatif strategis yang layak disebut. Yang pertama misalnya, adalah merumuskan
pola manpower planning yang komprehensif dan berdimensi jangka panjang serta
dikaitkan dengan proyeksi kebutuhan masa depan perusahaan. Inisiatif kedua,
mulai merumuskan kurikulum dan pola pengembangan dan pelatihan SDM secara
berjenjang dan sistematis (termasuk didalamnya adalah penyediaan program
mentoring, performance coaching ataupun special work assingments).
Serangkaian program pengembangan ini kemudian juga diukur efektivitasnya secara
reguler, serta ditindaklanjuti dengan beragam proses monitoring. Inisiatif ketiga
misalnya adalah membangun sistem manajemen kinerja, yang memadukan eveluasi
pada aspek kompetensi dan juga aspek pencapaian key performance indicators
(KPI). Idealnya, sistem manajemen kinerja ini juga bisa memadukan antara
sasaran kinerja perusahaan dengan sasaran kinerja karyawan pada semua level.
Nah.. disinilah kita diuji apakah kita mampu dan dapat
menghadapi orang-orang yang hanya mengandalkan otot jika Anda
terjun bekerja pada posisi Human Resources Developmet (HRD). Pertanyaanya.
Apakah Anda sudah siap ?
Pengetahuan dasar
yang harus dimiliki :
Untuk menjadi seorang Human Resources Development
(HRD), tentunya harus dapat membantu manajemen dalam menjembatani apabila
ada terdapat konflik atau permasalahan-permasalahan yang timbul baik
dilingkungan internal perusahaan maupun yang bersifat eksternal perusahaan, karena
di dalam fungsi HRD ada namanya fungsi internal Relation dan Government
Relation.
Jika fungsi internal dan eksternal relation dijalankan
dengan baik, pasti keharmonisan antara manajemen dengan karyawan, manajemen
dengan pemerintahan, manajemen dengan masyarakat akan langgeng maka
terciptalah hubungan keharmonisan yang baik.
Tetapi, apakah fungsi internal relation dan government
relation itu sudah cukup. TIDAK ! sekali lagi karena modal
dasar seorang yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai HRD, harus
mengerti dan memahami pengetahuan ilmu tentang Hukum seperti : Peraturan
Pemerintah Daerah, Keputusan Menteri terkait (Ketenagakerjaan), Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003, Undang-Undang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial (PPHI) No. 02 Tahun 2004 dan Undang-Undang Serikat
Pekerja (Serikat buruh) No. 21 Tahun 2000 .
Modal dasar inilah yang harus di pahami betul-betul
oleh seorang HRD, maka dengan mengetahui dan memahami tentang sistem
peraturan yang ada di Indonesia ini, maka akan mempermudah dan
membantu seorang HRD untuk membuat kebijakan-kebijakan perusahaan agar
tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.
Setelah anda mempelajari dan pada saatnya nanti menjadi
praktisi HRD, maka tugas anda selanjutnya adalah mempelajari salah satu
Department yang berkaitan erat dengan HRD, yaitu department GA (General
Affair Department).
Salam dan Sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar