Menghitung Uang
Pesangon dan Uang Penghargaan Saat Pensiun dan PHK
Misalnya Anda pensiun normal (asumsi umur pensiun adalah 55 tahun), maka Anda
akan mendapatkan minimum sejumlah uang seperti telah diatur dalam Undang-Undang
No. 13 Tahun 2003.
UU No. 13 tahun 2003, Pasal 156, ayat 1 menyebutkan," Dalam hal
terjadi pemutusan hubungan kerja, pengusaha diwajibkan membayar pesangon dan
atau uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang seharusnya
diterima."
Masa Kerja dan
Pesangon
Pada UU No.13/2003 telah diatur berapa pesangon dan
penghargaan Anda bila Anda mengalami PHK (pemutusan hubungan kerja).
Pasal 156, ayat 2 menyebutkan, "Perhitungan
pesangon sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit sebagai berikut:
Masa Kerja (MK) - Tahun
|
Uang Pesangon (Bulan Upah)
|
MK < 1 thn
|
1 kali
|
1 thn <= MK < 2 thn
|
2 kali
|
2 thn <= MK < 3 thn
|
3 kali
|
3 thn <= MK < 4 thn
|
4 kali
|
4 thn <= MK < 5 thn
|
5 kali
|
5 thn <= MK < 6 thn
|
6 kali
|
6 thn <= MK < 7 thn
|
7 kali
|
7 thn <= MK < 8 thn
|
8 kali
|
MK => 8 thn
|
9 kali
|
Masa Kerja dan Penghargaan
Pasal 156, ayat 3 menyebutkan, "Perhitungan uang
penghargaan masa kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) ditetapkan sebagai
berikut:
Masa Kerja (MK) - Tahun
|
Penghargaan (Bulan Upah)
|
3 thn <= MK < 6 thn
|
2 kali
|
6 thn <= MK < 9 thn
|
3 kali
|
9 thn <= MK < 12 thn
|
4 kali
|
12 thn <= MK < 15 thn
|
5 kali
|
15 thn <= MK < 18 thn
|
6 kali
|
18 thn <= MK < 21 thn
|
7 kali
|
21 thn <= MK < 24 thn
|
8 kali
|
MK => 24 thn
|
10 kali
|
Tabel Uang Pesangon & Penghargaan
Masa Kerja
|
PESANGON
|
MASA KERJA
|
PENGHARGAAN
|
MK< 1 thn
|
1X
|
3 thn <= MK < 6 thn
|
2X
|
1 thn <=MK < 2 thn
|
2X
|
6 thn <= MK <9 thn
|
3X
|
2 thn <=MK < 3 thn
|
3X
|
9 thn <= MK < 12 thn
|
4X
|
3 thn <=MK < 4 thn
|
4X
|
12 thn <= MK < 15 thn
|
5X
|
4 thn <=MK < 5 thn
|
5X
|
15 thn <= MK < 18 thn
|
6X
|
5 thn <=MK < 6 thn
|
6X
|
18 thn <= MK < 21 thn
|
7X
|
6 thn <=MK < 7 thn
|
7X
|
21 thn <= MK < 24 thn
|
8X
|
7 thn <=MK < 8 thn
|
8X
|
MK => 24 thn
|
10X
|
MK > 8 thn
|
9X
|
Hati-hati dengan tabel di atas. Itu adalah tabel secara umum.
Untuk kasus PHK yang lebih rinci, berikut adalah besar uang pesongon dan/atau penghargaan yang akan di terima.
Tabel Pesangon dan
Penghargaan untuk berbagai jenis PHK ;
Jenis PHK
|
Pesangon
|
Penghargaan
|
Peng. Hak
|
Pisah
|
Kesalahan
Berat
|
1X
|
1X
|
||
Mel.
Tindakan Pidana
|
1X
|
1X
|
||
Setelah
Diberikan SP
|
1X
|
1X
|
1X
|
|
Mengundurkan
Diri
|
1X
|
1X
|
||
Perubahan
Status & Pekerja Tidak Bersedia
|
1X
|
1X
|
1X
|
|
Perubahan
Status & Pengusaha Tdk Bersedia
|
2X
|
1X
|
1X
|
|
Perusahaan
Tutup
|
1X
|
1X
|
1X
|
|
Efisiensi
|
2X
|
1X
|
1X
|
|
Pailit
|
1X
|
1X
|
1X
|
|
Meninggal
|
2X
|
1X
|
1X
|
|
Pensiun
Normal
|
2X
|
1X
|
1X
|
|
Mangkir
|
1X
|
1X
|
||
Permohonan
ke LPPHI
|
2X
|
1X
|
1X
|
|
Sakit
Berkepanjangan
|
2X
|
1X
|
1X
|
Tabel Pesangon & Penghargaan
(Pensiun Normal, Di-PHK Perusahaan, Meninggal,
Sakit Berkepanjangan,
Permohonan ke LPPHI)
Bila digabung, uang pesangon dan penghargaan yang Anda
terima (PHK Pensiun Normal, PHK Inisiatif Perusahaan, PHK Meninggal, PHK sakit
Berkepanjangan, PHK Permohona ke LPPHI) adalah seperti pada tabel di bawah ini.
Masa Kerja (MK) - Tahun
|
Pesangon + Penghargaan (x Bulan Upah)
|
MK < 1 thn
|
2 kali
|
1 thn <= MK < 2 thn
|
4 kali
|
2 thn <= MK < 3 thn
|
6 kali
|
3 thn <= MK < 4 thn
|
10 kali
|
4 thn <= MK < 5 thn
|
12 kali
|
5 thn <= MK < 6 thn
|
14 kali
|
6 thn <= MK < 7 thn
|
17 kali
|
7 thn <= MK < 8 thn
|
19 kali
|
8 thn <= MK < 9 thn
|
21 kali
|
9 thn <= MK < 10 thn
|
22 kali
|
10 thn <= MK < 11 thn
|
22 kali
|
11 thn <= MK < 12 thn
|
22 kali
|
12 thn <= MK < 13 thn
|
23 kali
|
13 thn <= MK < 14 thn
|
23 kali
|
14 thn <= MK < 15 thn
|
23 kali
|
15 thn <= MK < 16 thn
|
24 kali
|
16 thn <= MK < 17 thn
|
24 kali
|
17 thn <= MK < 18 thn
|
24 kali
|
18 thn <= MK < 19 thn
|
25 kali
|
19 thn <= MK < 20 thn
|
25 kali
|
20 thn <= MK < 21 thn
|
25 kali
|
21 thn <= MK < 22 thn
|
26 kali
|
22 thn <= MK < 23 thn
|
26 kali
|
23 thn <= MK < 24 thn
|
26 kali
|
MK => 24 thn
|
28 kali
|
Selain uang pesangon dan penghargaan, Anda masih
berhak untuk uang cuti tahunan yang belum diambil, ongkos pulang ke tempat di mana
Anda direkrut, penggantian perumahan dan kesehatan, dan hak-hak lain seperti
diatur dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
Pasal 156, ayat 4 menyebutkan, " Uang penggantian hak yang
seharusnya diterima sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
- cuti tahunan yang belum diambil
dan belum gugur;
- biaya
atau ongkos pulang untuk pekerja/buruh dan keluarganya ke tempat dimana
pekerja/buruh diterima bekerja;
- penggantian
perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan 15% (lima belas
perseratus) dari uang pesangon dan/atau uang penghargaan masa kerja bagi
yang memenuhi syarat;
- hal-hal
lain yang ditetapkan dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.
Pesangon & Penghargaan Dipotong Pajak
Misalkan pada usia pensiun masa kerja Anda 10 tahun,
gaji pokok adalah Rp10.000.000 dan Anda sudah mengambil seluruh cuti Anda, tidak ada
penggantian hak yang patut diperhitungkan dan tidak ikut program pensiun.
Selain itu, Anda direkrut dan bekerja di Jakarta, sesuai dengan UU NO. 13 tahun
2003, Pasal 167 ayat 5, maka perhitungan uang pesangon dan penghargaan Anda
adalah sebagai berikut:
No.
|
Perhitungan
|
Hasil
|
1
|
Pesangon
|
22 bulan
upah
|
2
|
Penghargaan
|
4 bulan
upah
|
3
|
Pesangon
& Penghargaan
|
Rp253.000.000
|
4
|
Pajak u/
Rp50 juta pertama (0 %)
|
0
|
5
|
Pajak u/
Rp50 juta berikutnya(5 %)
|
Rp2.500.000
|
6
|
Pajak u/
Rp153. juta (15 %)
|
Rp22.950.000
|
7
|
Total
Pajak
|
Rp25.450.000
|
8
|
Penghasilan
Bersih (3-7)
|
Rp227.550.000
|
Mintalah perhitungan pajak dari bagian Sumber Daya
Manusia. Mereka akan
memberikan bagaimana menghitung pesangon, penghargaan dan hak lainnya setelah
dipotong pajak. Bila formula perhitungan pesangon dan penghargaan yang diatur
pada Peraturan Perusahaan atau perjanjian Kerja Bersama lebih baik dari pada
yang diatur dalam UU No. 13/2003, gunakanlah formula yang dipakai pada
Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Anda.
Untuk kasus PHK karena alasan lain seperti mengundurkan diri, kesalahan berat,
keinginan perusahaan- hal ini juga telah diatur di UU No. 13 tahun 2003.
Periksalah kembali bagaimana hal itu diatur pada Peraturan Perusahaan dan
Perjanjian Kerja Bersama Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar